DRI IPB

LPPM IPB University Canangkan Situ Gede sebagai Desa Pelopor Pencegahan Stunting

Berita / Warta LPPM

LPPM IPB University Canangkan Situ Gede sebagai Desa Pelopor Pencegahan Stunting

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB University menggandeng pakar kesehatan masyarakat dari Fakultas Ekologi Manusia IPB University dalam edukasi pencegahan stunting di Situ Gede, Bogor, 27/11. Edukasi ini menghadirkan Dr Tin Herawati dan dihadiri oleh Wakil Kepala LPPM IPB University Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat, Dr Sofyan Sjaf, yang didampingi fasilitator LPPM IPB University, Badar Muhammad.

Dr Sofyan Sjaf mengapresiasi usaha yang dilakukan Dr Tin Herawati dalam mendampingi warga Desa Situ Gede untuk mengatasi stunting. Ia menerangkan, upaya pencegahan stunting harus disertai pakar secara langsung, agar setiap tahapan prosedur pencegahan dapat dilewati dengan berkesinambungan.

Penggagas Data Desa Presisi (DDP) itu memastikan, DDP dapat memberikan data yang tepat di setiap desa dalam hal stunting. Dr Sofyan menegaskan, variabel kesehatan, pekerjaan, dan jaminan sosial pada operasional pendataan DDP terdapat ‘titik tekan dalam pemberantasan stunting’.

“Salah satu upaya yang kami tingkatkan adalah dengan mengembangkan indikator dalam menghitung dan mencegah stunting pada Data Desa Presisi. Kami akan terus berupaya meningkatkan fasilitas untuk mencegah stunting,” ujarnya.

Dukungan tersebut ditanggapi Dr Tin Herawati dengan respon positif. Pakar stunting dari IPB University itu menyebut, hadirnya indikator stunting akan memberikan kemudahan dalam mengidentifikasi dan mendata penderita stunting. Dengan demikian, katanya, akan memudahkan dalam mengambil tindakan pencegahan.

berita-LPPM IPB University Canangkan Situ Gede, Desa Pelopor Pencegahan Stunting

“Kehadiran Data Desa Presisi akan mempermudah dalam mengidentifikasi individu yang mengalami stunting. Fitur ini yang perlu kita manfaatkan dengan baik untuk mencegah hal tersebut tidak terjadi,” ujar Dr Tin Herawati, dosen IPB University dari Departemen Ilmu  Keluarga dan Konsumen.

Lebih lanjut ia menerangkan, pendampingan ini direncanakan dalam beberapa kegiatan. Salah satunya adalah dengan mengadakan lomba cerdas cermat yang akan diikuti oleh para ibu di Situ Gede. Hadirnya program cerdas cermat bertujuan untuk meningkatkan minat membaca dalam belajar di kalangan para ibu terkait stunting dan cara mencegahnya.

Harapannya, program ini dapat membangun Situ Gede sebagai desa pelopor pencegahan stunting yang akan menjadi percontohan bagi desa lainnya, khususnya di lingkar kampus IPB University.

Melalui program yang didampingi Dr Tin Herawati, Unit Data Presisi (UDP) berada di garda dalam menyiapkan data yang akurat dan sahih tentang keberadaan anak yang berkecenderungan stunting. Kemudian mengupayakan untuk mencegah penyebabnya, seperti meningkatkan upaya olah makanan bergizi, namun dengan harga yang terjangkau.

Dr Sofyan Sjaf menyiapkan area kebun Patani Merdesa sebagai lahan percontohan untuk menghasilkan produk segar yang bisa diolah ibu-ibu sebagai makanan sehat, murah, dan bergizi. Makanan tersebut untuk ibu-ibu yang sedang mengandung, pelatihan pengolahan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), hingga meningkatkan upaya konsumsi sayur dan buah kepada anak-anak. (*)