DRI IPB

Peneliti PSB IPB University Usulkan Strategi Dukungan Pemasaran Melalui E-Commerce Bagi Kelompok Usaha Terdampak Bencana

Berita / Warta LPPM

Peneliti PSB IPB University Usulkan Strategi Dukungan Pemasaran Melalui E-Commerce Bagi Kelompok Usaha Terdampak Bencana

Peneliti Pusat Studi Bencana (PSB), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Dr Perdinan berikan usulannya dalam diskusi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 25/11) di Hotel Santika Kelapa Gading, Jakarta.

Dampak bencana tidak akan lepas dari kondisi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat yang terdampak. Salah satunya adalah dengan adanya kegiatan Pendampingan Pembinaan Ekonomi (PPE) dari tahun 2020 dan 2021. Kendala yang dialami oleh kelompok usaha salah satunya adalah kondisi pasar yang berlum terlalu luas dikarenakan strategi pemasaran yang masih minim.

Dalam kesempatan ini, Dr Perdinan menyimpulkan bahwa strategi pemasaran mempertimbangkan bebeapa aspek. Yaitu gaya hidup digitalisasi, diversifikasi produk, produk unggulan daerah, legalisasi institusi dan dukungan dari berbagai pihak.

“Strategi pemasaran ini menjadi harapan baru bagi wilayah rawan bencana disertai dengan pendampingan yang menyeluruh dan berkelanjutan,” usulnya.

Peserta yang hadir dalam kegiatan ini antara lain Dra Andi Eviana, MSi (Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi dan SDA), Jarwansyah, SPd, MAP, MM (Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi) dan perwakilan dari Universitas Mataram, Universitas Tadulako, Universitas Hasanuddin, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Lampung dan Shopee.

beritapeneliti-psb-ipb-university-usulkan-strategi-dukungan-pemasaran-melalui-e-commerce-bagi-kelompok-usaha-terdampak-bencana-news

“Diskusi ini ingin menyusun strategi pemasaran produk dari kelompok usaha masyarakat yang terdampak bencana melalui e-commerce. Strategi tersebut disusun dari pemaparan proses pemetaan komoditas unggulan masyarakat kelompok usaha yang akan dipasarkan hingga pemaparan kendala-kendala yang dialami oleh kelompok usaha,” ujar Dra Andi Eviana.

Menurutnya, strategi yang berhasil disusun oleh perguruan tinggi adalah pembuatan leaflet dan brosur yang menunjukkan keunikan produk unggulan tiap daerah untuk mengubah gaya hidup dari masyarakat. Selain itu, pemasaran bisa menggunakan digital advertising (iklan media sosial) dan mengembangkan media sosial kelompok usaha, pembukaan online store serta kelembagaan dari kelompok usaha masyarakat (legalitas institusi).

“Selain itu, semua pihak harus memberikan dukungan dan pembimbingan yang berkelanjutan untuk mengembangkan kelompok usaha yang terdampak bencana,” pungkasnya.  Abraham Sarumpaet dari Shopee menyatakan bahwa Shopee siap membantu untuk mengembangkan kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan kelas pelatihan dan promosi secara gratis.

“Kelas pelatihan dari Shopee tersedia untuk pelaku UMKM yang masih baru maupun yang sudah lama. Kelas tersebut memiliki kurikulum dari proses pembukaan toko hingga pembuatan iklan serta sistem marketing dari UMKM,” imbuhnya. (**/Zul)