DRI IPB

Tingkatkan Pencapaian SDGs Desa, Pemda Sumba Barat Daya Jalin Kerjasama dengan LPPM IPB University

Berita / Warta LPPM

Tingkatkan Pencapaian SDGs Desa, Pemda Sumba Barat Daya Jalin Kerjasama dengan LPPM IPB University

Wakil Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Dr Sofyan Sjaf, mengatakan bahwa program peningkatan kapasitas pemerintah desa dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Desa akan berhasil apabila didukung dengan pendataan yang kuat. Data yang akurat dan presisi.

Hal ini disampaikannya dalam seminar “Kick Off Program WLF-Satunama” yang diadakan Pemerintah Daerah (Pemda) Sumba Barat Daya di Aula Kantor Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya, Kamis, (26/10). Dalam kesempatan ini, Dr Sofyan menawarkan Data Desa Presisi (DDP) sebagai solusi penanganan masalah pada data.

Menurutnya, seminar ini merupakan bagian dari upaya peningkatan sumberdaya manusia aparatur desa dari empat desa yang didampingi dalam pengelolaan data SDGs Desa. Yaitu Mangganipi, Hameli Ate, Tenggaba, dan Pogo Tena.

Dalam paparannya, Dr Sofyan fokus pada solusi yang bisa dilakukan di pedesaan dengan penggunaan DDP. Menurutnya, ada banyak keunggulan dari DDP sebagai metode untuk mengambil dan memanfaatkan data desa. “Selama ini data desa menjadi polemik dalam berbagai permasalahan, tanpa ada solusi konkrit dan tepat sasaran. Peningkatan kapasitas pemerintah desa dalam pencapaian SDGs Desa akan berhasil apabila didukung dengan pendataan yang kuat. Data yang akurat dan presisi dapat digunakan untuk apa saja,” ungkap pengagas DDP IPB University ini.

berita-Tingkatkan Pencapaian SDGs Desa, Pemda Sumba Barat Daya Jalin Kerja Sama dengan LPPM IPB University2

Dr Sofyan berharap kegiatan ini dapat membuka kerjasama antara Pemda Kabupaten Sumba Barat Daya dan LPPM IPB University dalam mengimplementasikan DDP untuk mengelola data di tingkat desa.

“Ke depan bisa terjalin sebuah sinergi yang baik dengan memanfaatkan sepenuhnya DDP sebagai solusi utama permasalahan desa. Saya pastikan DDP mampu mengukur hasil pencapaian SDGs dan SDGs Desa dalam waktu singkat, akurat, dan tepat, tanpa harus melakukan operasional pendataan lainnya,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya, dr Kornelius Kodi Mete menekankan moto No One Left Behind seperti moto SDGs.  “Melalui program ini, kita pastikan tidak ada seorang pun yang dimarginalkan. Tidak ada seorang pun atau kelompok manapun yang tidak dilibatkan ke dalam pembangunan desa. Dari mulai perencanaan hingga evaluasi pelaksanaan,” ungkapnya.

Dalam kegiatan ini, Bupati Kornelius didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Sumba Barat Daya serta Perwakilan William and Lily Foundation (WLF) Ryan Peter.

Selain Dr Sofyan Sjaf, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Dr Bonivasius Prasetyo Ichtiarto dan Direktur Eksekutif Yayasan SATUNAMA Yogyakarta William E Aipipidely, MA. (**/Zul)