Peta Jalan Dosen dalam Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka
Peta Jalan Dosen dalam Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka
Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (P2SDM) IPB University menggelar webinar Peta Jalan Dosen dalam Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), 12/6.
Dr Amiruddin Saleh, Kepala P2SDM IPB University menjelaskan bahwa dosen perlu menyediakan teknologi sosial dan kelembagaan bagi petani sehingga petani dapat bersaing. “Dosen tidak hanya menyediakan konsolidasi sistem pertanian pengelolaan padi, tetapi diperlukan konsolidasi manajemen antara penggarap lahan dan petani pemilik,” ujar Dr Amirudin, dosen IPB University dari Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat.
Perpaduan konsolidasi ini, katanya, dapat memunculkan lapangan kerja baru, memberikan nilai tambah dan keuntungan pertanian pengelolaan padi dari hulu ke hilir. Salah satu konsolidasi yang ada saat ini adalah Komunitas Estate Padi (KEP).
Komunitas Estate Padi (KEP) merupakan bisnis usaha tani padi kolektif dalam klaster maupun kawasan berkelanjutan menuju agrosistem cerdas industri 4.0. Standar luas lahan KEP di Jawa mulai dari 101 hektar. Sedangkan di luar Jawa mulai dari 303 hektar. KEP ini dipimpin oleh Forum Perwakilan Petani Pemilik dan Penggarap Lahan (FP4L).
“Mekanismenya adalah berbisnis dengan kelompok tani yang memiliki calon lahan. Pimpinan KEP mengkoordinasikan pengadaan dan pembelian sarana produksi, pemilihan teknologi, pola tanam hingga pemasaran,” papar Dr Amiruddin.
Dosen IPB University itu juga menjelaskan, lembaga KEP memanfaatkan fasilitas sumber dana yang disediakan oleh pemerintah. Dengan adanya lembaga KEP, diharapkan petani tidak hanya dapat menjualkan padi, namun juga memproduksi dan memasarkan beras.
Sementara, Prof Pudji Muljono, dosen IPB University dari Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, memaparkan bahwa salah satu aktivitas yang dituntut di Kampus Merdeka adalah membangun desa atau Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN). Ia pun menjelaskan, tantangan global baik institusi maupun perusahaan adalah mengembangkan pemikiran di dalam fungsi Sumber Daya Manusia (SDM), menyelaraskan proses dan aktivitas inti SDM serta meningkatkan kompetisi. Dari sisi teknologi akan selalu berubah, salah satunya membuat sistem kerja yang terintegrasi e-commerce dan e-HRM.
“Dunia diwarnai oleh produksi, distribusi dan konsumsi informasi. Road-map penelitian agromaritim di IPB University menyesuaikan dengan teknologi di berbagai sektor pertanian,” ujar Prof Pudji.
Ia pun menyebut, kluster dari penelitian maupun pengabdian berpengaruh pada hibah dan pengelolaan riset. “IPB University meraih rangking pertama dalam pengabdian di tahun terakhir ini. Selaku dosen, kita dapat mengoptimalkan peluang hibah dengan dikelola sebaik-baiknya. Diharapkan, ilmu pengetahuan dan inovasi dapat berguna bagi masyarakat,” ujar Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia IPB University ini.
Sementara, Dr Ninuk Purnaningsih, Asisten Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat dan KKN LPPM IPB University mengatakan bahwa pengabdian masyarakat bukan sekedar masuk ke dalam desa, namun harus berbasis inovasi dan teknologi. “Dalam situasi pandemi, standar pengabdian IPB University mengutamakan keselamatan dan kesehatan, serta menetapkan kebijakan seperti KKN domisili. Perguruan tinggi menyisihkan pendaan untuk melatih sivitas akademika agar memahami standar dan peraturan. Program Dosen Mengabdi dari IPB University bertujuan untuk membantu masyarakat tertentu dan memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia tanpa imbalan,” ungkap dosen IPB University dari Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat ini. (Ghinaa/RA)