DRI IPB

LPPM IPB University Menekankan Pendekatan Berbasis 4.0 dalam Data Desa Presisi

Berita / Warta LPPM

LPPM IPB University Menekankan Pendekatan Berbasis 4.0 dalam Data Desa Presisi

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University kembali mengenalkan Data Desa Presisi (DDP) bagi masyarakat. Kali ini data desa presisi dikenalkan di Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, 12/3.

“Data Desa Presisi memiliki tingkat akurasi dan ketepatan yang tinggi, untuk memberikan gambaran kondisi aktual desa sesungguhnya. Data Desa Presisi diambil dari beberapa pendekatan, yaitu dari pendekatan Drone Participatory Mapping, untuk mengambil data penampakan desa yang menghasilkan output peta dasar dan peta tematik. Serta pendekatan sensus, untuk mengambil data sosial seperti data sebaran penduduk, dan data lainnya, ”  jelas Dr Sofyan Sjaf dalam acara pemaparan Data Desa Presisi (DDP) di Aula Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur. Wakil kepala LPPM IPB University Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat ini selalu menekankan pendekatan-pendekatan tersebut sebagai keunggulan dalam DDP.

Sebagaimana dalam buku Data Desa Presisi (2021), penggagas DDP ini mengkritik data Potensi Desa (Podes) yang memberikan gambaran tentang data-data desa di Indonesia. Dr Sofyan Sjaf mempertanyakan ketepatan pendekatan pengumpulan data dan indikatornya.

“Di sinilah titik kritisnya, sehingga dibutuhkan pendekatan baru yang mampu beradaptasi dengan era 4.0 dan memberdayakan warga desa dalam pengumpulan data,” ujar Dr Sofyan.

berita-ddpcianjur

Pendekatan yang ia maksudkan yakni Drone Participatory Mapping (DPM). Lebih lanjut dalam buku tersebut menggambarkan kelemahan pendekatan pendataan yang digunakan di desa.

“Selama ini Podes dan Profil Desa/Kelurahan (Prodeskel) memposisikan warga desa sebagai obyek pengambilan data; kedua, penggalian sumber data desa saat ini masih konvensional, minim partisipasi warga, dan tidak berbasis spasial; ketiga, sumber data desa masih bergantung dengan pendekatan top down,” ungkapnya.

Saat ini DDP semakin dibutuhkan, bahkan acara tersebut merupakan inisiatif dan kerja proaktif pihak aparat kecamatan Cianjur sendiri. Kehadiran Dr Sofyan Sjaf didampingi Ahmad Aulia Arsyad, MSi, Koordinator Tim Spasial Unit Desa Presisi (UDP), Badar Muhammad, SIKom Koordinator Tim Komunikasi UDP, dan Danang Aria Nugroho, staf LPPM IPB University.

Acara tersebut, diharapkan memberi gambaran utuh tentang bagaimana menggenjot pembangunan desa maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pada basis data yang akurat dan divalidasi oleh warga desa itu sendiri. Acara tersebut dihadiri seluruh kepala desa dari Kecamatan Cianjur, seluruh staf beserta jajarannya, pendamping desa dari Pemprov Jabar, perwakilan warga dan para tokoh agama di enam kelurahan dan lima desa di Kecamatan Cianjur.

Selain pemaparan Dr. Sofyan Sjaf terkait langkah dan proses dalam pengambilan DDP melalui pendekatan DPM tersebut, juga ditambahi penjelasan rinci oleh Koordinator Tim Spasial UDP LPPM IPB University tentang metodologi dalam yang digunakan dalam DDP.

Hasil dari acara ini yakni DDP akan dilaksanakan di seluruh desa di Kecamatan Cianjur. Hal itu untuk menindaklanjuti kerja sama yang telah dilakukan H Herman Suherman, Bupati Cianjur dengan IPB University terkait pelaksanaan DDP di seluruh wilayah Kabupaten Cianjur.