DRI IPB

Mahasiswa IPB University Berikan Obat Cacing ke Hewan Ternak dalam Program KKN-T

Berita / Warta LPPM

Mahasiswa IPB University Berikan Obat Cacing ke Hewan Ternak dalam Program KKN-T

Mahasiswa IPB University peserta program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN T) di Kabupaten Bogor berikan obat cacing gratis kepada para pemilik ternak kambing di desa Sukajaya. Kegiatan tersebut merupakan salah satu program kerja KKN yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan hewan terutama pada saat keadaan pandemi.

“Sebanyak 50 ekor kambing di Desa Sukajaya telah berhasil diberi obat cacing. Pemberian obat cacing tersebut diikuti dengan pemberian vitamin agar kesehatan dan sistem kekebalan tubuh ternak terjaga. Obat cacing diberikan melalui rute oral dan vitamin diberikan melalui injeksi dengan rute intramuscular. Dosis keduanya sudah disesuaikan dengan berat badan ternak,” ujar Nurul Huda Asyifa mahasiswi dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) selaku Ketua kelompok KKNT Kabupaten Bogor 24b (21/2).

Pemberian obat cacing ini disaksikan oleh tenaga medik dari Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Wilayah VI. Tidak ada komplikasi yang terjadi terhadap kambing-kambing yang diberi obat cacing maupun vitamin.

berita-kkntmahasiswa

“Pada kondisi pandemi seperti sekarang ini, harga obat cacing cenderung meningkat sehingga tidak terjangkau oleh peternak di pedesaan serta sangat terbatasnya ketersediaan di lapangan. Meskipun penyakit cacingan tidak langsung menyebabkan kematian, kerugian ekonomi yang ditimbulkan cukup besar. Investasi cacing ke dalam tubuh ternak dalam jumlah banyak akan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar karena menekan produktivitas. Seperti penurunan berat badan, penurunan produksi susu, dan peningkatan jumlah organ yang di afkir saat pemotongan seperti daging, kulit, dan jeroan. Selain itu, investasi cacing dalam jumlah banyak dapat menurunkan tingkat kekebalan tubuh ternak. Hal ini membuat ternak rentan terinfeksi penyakit lain. Oleh karena itu pemberian obat cacing merupakan hal yang penting dilakukan dalam usaha peternakan,” imbuhnya.

Sehari sebelumnya, Kelompok KKN Kabupaten Bogor 24b ini telah menggelar webinar pengelolaan pangan asal hewan. Kegiatan tersebut merupakan salah satu program kerja KKN-T yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan bahan pangan.

Kegiatan ini ditargetkan pada masyarakat Desa Sukajaya terutama pada kelompok “Dapur Ceusiti” yang berkecimpung di bidang usaha catering.

Dikatakannya, webinar Pengelolaan Pangan Asal Hewan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat Desa Sukajaya mengenai prosedur pemotongan hewan beserta pengelolaan hasil produk hewan tersebut.

Webinar ini menghadirkan Alwi Salam Makarim, SPt, owner dari Toko Daging ‘KitaKita’. Alwi mengurai soal penanganan hewan sebelum pemotongan hewan, saat pemotongan, dan setelah pemotongan yang benar.

Menurut Alwi, penanganan hewan di setiap tahap pemotongan penting diketahui dan dilaksanakan guna menghasilkan produk asal hewan yang baik. Proses pemotongan juga harus dilakukan dengan memperhatikan prinsip animal welfare. Yakni dengan merebahkan hewan sebelum dipotong dan melakukan pemingsanan atau stunning terhadap hewan tersebut untuk mengurangi rasa stres.

“Stres yang terjadi pada hewan menginduksi timbulnya timbunan asam laktat pada daging. Asam laktat inilah yang menyebabkan daging menjadi alot. Oleh karena itu, dengan berkurangnya stres pada hewan, produk daging yang dihasilkan akan lebih empuk,” tuturnya. (**/Zul)