Dr Sofyan Sjaf Prihatin pada Gagalnya Pembangunan Akibat Ketidakakuratan Data
Dr Sofyan Sjaf Prihatin pada Gagalnya Pembangunan Akibat Ketidakakuratan Data
“Program Data Desa Presisi (DDP) diperlukan sebagai sebuah aplikasi yang dapat meningkatkan pembangunan di desa!” jelas Dr Sofyan Sjaf pada Kuliah Umum “Aplikasi Data Desa Presisi: Satu Data Satu Bangsa” di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Muhammadiyah Kendari (FEBI – UMK), (20/2). Wakil Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University menjadi narsumber dalam kegiatan tersebut.
Secara khusus penggagas DDP tersebut juga memaparkan buku Data Desa Presisi (2021) setebal 132 halaman hasil karyanya bersama tim. Isi buku tersebut merupakan kumpulan hasil penelitian multidisiplin keilmuan yang dilakukan sejak 2015.
“Misi khusus lahirnya buku ini adalah untuk memicu kesadaran kritis seluruh pihak, baik akademisi, pemerintah, swasta, pegiat sosial, maupun warga desa tentang pentingnya Data Desa Presisi (DDP) dalam pembangunan pedesaan,” ujar mantan Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB University ini.
Dr Sofyan prihatin pada lemahnya akurasi data maupun besarnya galat data yang dihasilkan oleh-oleh lembaga tertentu, yang justru hasilnya digunakan pemerintah. “Gagasan DDP ini berawal dari keprihatinan saya terhadap polemik data yang terjadi hingga saat ini. Ketidakakuratan data dapat menyebabkan gagalnya kebijakan pembangunan,” ungkapnya.
Kuliah umum tersebut mendapat respons yang baik dari para audiens yang hadir. “Acara seperti ini sangat bagus, dan tentu akan menambah wawasan. Terlebih kita bisa memahami bagaimana persoalan data yang sangat krusial dalam pembangunan dan belum terselesaikan sampai saat ini,” ungkap Yusdin, salah satu peserta acara.
Yusdin berharap acara seperti ini bisa terus diselenggarakan karena ini adalah praktik yang baik untuk memperbaiki rujukan dalam melihat data dan desa. “Semoga LPPM IPB University dan Kampus di Sultra Khususnya FEBI UMK bisa bekerja sama dan dapat menyelenggarakan ragam kegiatan yang bisa bernilai manfaat,” pungkasnya. (LPPM/Zul)