Kabupaten Tapanuli Utara mengadakan diskusi secara langsung dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University bertempat di Ruang Sidang LPPM IPB University (1/12) guna membahas Data Desa Presisi sebagai tindak lanjut memorandum of understanding (MoU). Kedatangan Kabupaten Tapanuli Utara ke LPPM IPB University disambut baik oleh Dr Sofyan Sjaf, Wakil Kepala LPPM IPB University bidang Pengabdian kepada Masyarakat sekaligus penggagas Data Desa Presisi (DDP).

Kunjungan ini bertujuan untuk membahas Data Desa Presisi (DDP) sebagai tindak lanjut kerjasama yang terjalin antara IPB University dengan Kabupaten Tapanuli Utara. “Kegiatan DDP kemungkinan perlu dilaksanakan dengan mempertimbangkan waktu yang lebih pas. Riset DDP dengan skala luasan 3.000 hektar, 3.000 Kepala Keluarga (KK) dapat diselesaikan selama kurun waktu satu bulan. Dua minggu untuk proses pengumpulan data spasial dan dua minggu berikutnya untuk proses pengumpulan data sosial,” jelasnya.

[masterslider id=”479″]

Dr Sofyan Sjaf berharap kehadiran DDP dapat memberikan informasi yang sangat luar biasa dan daerah lain dapat mengikuti hal yang sama.

Sementara itu, pada kesempatan ini, La Elson, tim dari LPPM IPB University menyampaikan bahwa rencana kegiatan di Tapanuli Utara akan menggunakan drone untuk mapping atau disebut juga DPM (Drone Partisitory Mapping). Pendekatan DPM akan menghasilkan data spasial yang akan dikelola oleh tim spasial.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Tapanuli Utara merespon positif tentang kegiatan DDP ini.  Menurutnya kegiatan DDP sangat menarik, terutama dalam bidang pertanian. Ia juga menyampaikan bidang statistik dan persandian di Kominfo akan menjadi leader dalam pelaksanaan DDP.

Sekretaris Bappeda Tapanuli Utara juga setuju dengan adanya kegiatan DDP. Harapannya, dengan adanya DDP, pemerintah daerah dapat mengetahui dan menganalisis sebaran jiwa dan KK dari berbagai kategori. (**/Zul)