La Elson, Koordinator Tim Spasial Data Desa Presisi (DDP) IPB University menyampaikan bahwa ada beberapa kendala dalam memperoleh data dengan menggunakan drone. Salah satunya adalah faktor cuaca. Saat ini, cuaca di Bogor, hampir setiap sore turun hujan. Ini dapat menghambat pengambilan data spasial dengan drone. Untuk itu, pengambilan data menggunakan drone sebaiknya dilaksanakan di pagi hari.

Hal ini ia sampaikan dalam diskusi bersama untuk mengevaluasi kegiatan membangun DDP di Lingkar Kampus IPB University, (1/12). DDP yang dikembangkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University ini telah disosialisasikan ke 12 desa/kelurahan Lingkar Kampus.

“Dalam waktu dekat ini, LPPM IPB University akan mengundang para kepala desa/lurah dari 12 desa/kelurahan Lingkar Kampus yang menjadi lokasi DDP untuk bersama-sama memonitoring dan  mengevaluasi kegiatan DDP agar dapat berjalan dengan lancar,” ujar Dr Sofyan Sjaf selaku Wakil kepala LPPM bidang Pengabdian kepada Masyarakat sekaligus penggagas Data Desa Presisi (DDP).  Menurut Dr Sofyan, komitmen dari  para enumerator/pemuda desa sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan membangun DDP karena itu adalah salah satu bentuk partisipasi masyarakat.

Sementara itu, Lukman Hakim, selaku Koordinator Fasilitator Tim Sosial DDP juga menyampaikan bahwa peran dan komitmen para pemuda desa sangat dibutuhkan agar proses perolehan data khususnya data sensus dapat berjalan dengan lancar dan tentunya peran mahasiswa yang terlibat sangat membantu dalam kelancaran kegiatan DDP ini.

Sampai saat ini kegiatan DDP sudah sampai tahap Training of Trainee (TOT) kepada para enumerator/pemuda desa di 12 desa/kelurahan Lingkar Kampus IPB University. Selanjutnya setelah TOT, tim akan bergerak untuk turun ke lapang untuk memperoleh data sensus ke setiap warga dengan menggunakan aplikasi Merdesa. (DNG/Zul)