DRI IPB

Perlukah AnakMengonsumsi Suplemen?

http://www.jawaban.com/images/images_sehat/2006/tentang-suplemen4.jpg
Warta IPTEK

Perlukah AnakMengonsumsi Suplemen?

 

 
http://www.jawaban.com/images/images_sehat/2006/tentang-suplemen4.jpgSUPLEMEN multivitamin sejatinya ”mirip”dengan obat.Sebabnya,orang dianjurkan minum multivitamin hanya jika asupan nutrisi dari makanan sehari-hari tidak mencukupi.

Melihat si kecil tumbuh sehat dan cerdas, pastilah membuat Anda sangat gembira. Bahkan,Anda rela mengeluarkan anggaran besar demi kesehatan dan kecerdasan anak. Memilih makanan dan susu terbaik, misalnya. Malah banyak orangtua yang masih merasa perlu memberi suplemen kepada buah hatinya.

Sebenarnya perlukah si kecil diberi suplemen? Kini jenis suplemen pun sangat beragam. Mulai suplemen penambah berat badan, tinggi badan, kecerdasan, hingga penambah nafsu makan. Untuk jenis suplemen yang terakhir inilah yang sering menjadi andalan jika si anak mulai ogah makan. Suplemen juga tersedia untuk usia beragam. Mulai usia balita, anak-anak, hingga remaja.

Banyaknya suplemen yang beredar, plus khasiatnya akhirnya malah membuat Anda bingung sendiri. ”Suplemen biasanya dikonsumsi mereka yang menu makan hariannya kurang memadai aspek gizinya, atau mereka yang inginnya praktis. Dengan sekali telan, semua vitamin terpenuhi,” ujar ahli mikrobiologi makanan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Betty Sri Laksmi Jenie.

Makanan-makanan alamiah tetap menjadi makanan yang terbaik bagi si kecil pada masa pertumbuhannya. Makanan yang dimaksud, adalah makanan yang mengandung sumber-sumber zat gizi,seperti sumber kalori,sumber protein, sumber vitamin, dan sumber mineral.

Nah, bila anak Anda mengalami masalah gizi buruk, barulah Anda butuh memberikan suplemen untuknya. Misalnya kekurangan unsur vitamin atau unsur lainnya sehingga ia menjadi sangat kurus.Meskipun begitu,pemberian suplemen untuk anak seperti itu adalah merupakan pilihan terakhir.

Makanan sehari-hari ternyata sudah mencukupi kebutuhan vitamin dalam tubuh tanpa harus konsumsi lebih banyak lagi suplemen. Suplemen adalah nutrisi yang ditambahkan kala tubuh membutuhkannya untuk proses metabolisme. Umur 5-13 tahun adalah masa dimana anak banyak melakukan aktivitas.

Aktivitas atau kegiatan yang dilakukan tidak hanya dilakukan di dalam rumah,tapi mereka mulai banyak melakukannya di luar. Karena mereka banyak melakukan kegiatan, maka asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh mereka pun harus seimbang. ”Suplemen itu sendiri penting bagi kesehatan dan pertumbuhan anak-anak, dan sesungguhnya suplemen tersebut terdapat di dalam makanan yang ada di sekitar kita.

Dengan kata lain, suplemen tidak perlu dikonsumsi asalkan asupan makanan sehat sehari-hari dapat terpenuhi,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Dr Hj Alma Lucyati MKesMSiMH Kes. Alma menuturkan, yang menjadi masalah adalah apakah vitamin atau suplemen yang ada pada makanan tersebut dapat masuk ke dalam tubuh kita.

Dalam arti kata, makanannya tersedia dan dimakan, atau makanannya tersedia tetapi tidak masuk ke dalam tubuh kita yang bisa juga berarti dia tidak bisa memilih makanan atau tidak mempunyai uang untuk membelinya. ”Walaupun di dalam makanan tersebut terdapat nutriennya, tetapi jika mereka tidak mempunyai uang untuk mengonsumsi makanan sehat tersebut, ya susah juga kan,” ujar Alma.

Menurutnya, untuk menghindari konsumsi suplemen yang bisa digantikan dengan makanan sehari-hari, juga bisa dilakukan asalkan makanan yang dimakan itu tidak hanya sehat, juga aman untuk dikonsumsi. ”Bisa dikatakan seperti itu apabila memang suplemen yang ada di dalam makanan 100% tidak diubah oleh proses masakan,tidak diubah oleh karena pencernaan kita yang rusak,”tandasnya.

Ia menuturkan, Tuhan telah memberikan suplemen dalam bentuk makanan,mulai yang sayuran yang berwarna hijau, oranye,merah yang sudah mengandung banyak suplemen di dalamnya.Belum lagi ikan-ikanan yang banyak tersedia mulai yang murah sekalipun. Bahkan, dari dalam tanah sekalipun juga terdapat makanan yang mengandung gizi yang baik seperti umbi-umbian.

”Semua itu kembali lagi dilihat cara mengolah makanannya atau kondisi badan kita yang dapat mencerna semua makanan tersebut,”papar Alma. Tubuh sehat berarti mempunyai sel yang juga sehat.Dan hal itu bisa ditandai dengan tercukupinya asupan makan, cukup asupan cairan dan elektrolit, cukup vitamin dan mineral untuk metabolisme sel dan tidak terjadi kerusakan sel.

”Jika sistem tubuh kita ingin dibuat bagus,maka semua asupan yang masuk ke dalam tubuh juga harus bagus pula,” sebut Guru Besar Ilmu Pangan dan Gizi Prof Dr Ir Ali Khomsan Ms. Jika asupan gizi yang terdapat dalam makanan sehari-hari sudah mencukupi, makan anak lahap dengan nafsu makan yang semakin baik juga dari segi kualitas makanan terpenuhi, maka anak tidak perlu konsumsi suplemen.

Makanan yang sehat berupa 4 sehat 5 sempurna adalah makanan yang harus dikonsumsi semua orang, terutama anak-anak, karena di sana dikatakan Ali menunjukkan keberagaman makanan dengan beragam gizi juga. ”Karena jumlah asupan makanan dan kondisi tubuh pada setiap orang berbeda-beda.

Namun, anak-anak lebih banyak membutuhkan protein, terutama dalam usia pertumbuhan,”ujar Ali.Untuk konsumsi makanan untuk anak, bisa dipilih menu yang tidak mengandung bahan pengawet yang bisa membahayakan kesehatan.Ali menyarankan untuk memilih makanan yang segar dalam pengolahannya yang dibuat orangtua.

”Jangan biarkan anak mengonsumsi makanan yang banyak mengandung produk olahan seperti kornet. Pilih ikan atau sayuran segar untuk konsumsi seharihari,” pesannya. Gizi merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab yaitu Algizzai yang artinya adalah ‘makanan’ atau ‘saripati makanan yang bermanfaat untuk kesehatan’.

Jadi setiap kebutuhan makanan untuk seseorang harus memenuhi gizi yang baik juga seimbang. Salah satunya terdapat dalam kandungan susu. Susu merupakan salah satu minuman yang mempunyai kandungan nilai gizi yang sangat besar dan sangat bagus untuk kesehatan. (inggrid namirazswara)


sumber :  http://www.seputar-indonesia.com/

Photo : http://www.jawaban.com