DRI IPB

SUPLEMEN, Bukan Pengganti Makanan

suplemen
Warta IPTEK

SUPLEMEN, Bukan Pengganti Makanan

 

suplemenMENGKONSUMSI suplemen tambahan seperti vitamin memang diperlukan jika kurang mengonsumsi sayur dan buah.Tujuannya,untuk memperkuat daya tahan tubuh.

Kegiatan yang padat semisal pergi pagi,pulang malam menjadi rutinitas pekerja kantoran Ibu Kota saat ini.Dan,untuk menunjang daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit adalah mengonsumsi suplemen.

Hal ini dilakukan Pramitha Ayuningtias (24), Sekretaris Wakil Direktur salah satu bank swasta di Jakarta. Pramitha yang selalu berkutat bekerja di depan komputer setiap harinya sering merasa pusing pada sore hari. ”Aku punya darah rendah,jadi kalau enggak mengonsumsi suplemen penambah darah bawaannya jadi lemes. Jadi aku mengonsumsi karena kebutuhan,” papar Mita, sapaan akrab Pramitha yang mulai rajin mengonsumsi suplemen.

Sementara itu,Anggun Prameswari (23), mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Moestopo yang sedang menjalani praktik di luar kota ini rajin mengonsumsi suplemen setiap hari. Karena untuk menjaga daya tahan tubuhnya agar tidak mudah sakit.

”Dengan kegiatan yang segudang ini, aku termasuk orang yang jarang banget istirahat. Jadi buat jaga kesehatan dan tidak gampang sakit, aku rajin menambah asupan suplemen. Entah sugesti atau merasa sudah ketergantungan, sejak mengonsumsi suplemen,saya selalu merasa sehat,” ujar Anggun yang rajin mengonsumsi suplemen tiga tahun belakangan ini.

Memiliki tubuh yang sehat adalah dambaan setiap orang.Kesehatan yang berasal dari dalam tubuh tidak hanya didapat begitu saja apabila tidak dirawat dengan baik. Produk suplemen yang kian marak di pasaran dan sering diiklankan di televisi menjadi ”konsumsi” sehari-hari guna mendapatkan tingkat beli yang tinggi.

”Dari sekian banyak manfaat suplemen, memang benar jika dikatakan bahwa suplemen berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, asalkan harus ada aturan untuk mengonsumsinya,” ujar dokter umum sekaligus medical coordinator di Global Assistance & Healthcare, dr. Olivia Aviany Ayuningthias.

Olivia mengatakan, suplemen yang difungsikan sebagai pengganti makanan adalah cara mengonsumsi suplemen yang salah. Karena yang baik itu adalah mengonsumsi suplemen untuk melengkapi kebutuhan yang didapat sehari-hari dari makanan. Makanan suplemen adalah segala bentuk makanan berkhasiat biasanya didapati dalam bentuk kapsul, tablet, serbuk atau sirop yang diambil sebagai makanan tambahan bagi memenuhi kekurangan zat dalam makanan harian.

Sebuah suplemen dapat berupa vitamin, elemen-mineral, atau zat gizi lain, seperti asam lemak, asam amino, dan zat esensial lain. Misalnya serat, termasuk di dalamnya bahan berkhasiat, yang biasanya berasal dari alam. Pemberian suplemen pada anak dan dewasa,atau antara orang satu dengan orang yang lainnya sangatlah berbeda.

”Konsumsi suplemen berbeda-beda pada tiap orang, tergantung kebutuhannya. Misalnya jika asupan suplemen yang bertujuan untuk mempertahankan daya tahan tubuh,maka tidak dipergunakan untuk dikonsumsi setiap saat,”papar Olivia. ”Jika sistem tubuh kita ingin dibuat bagus, maka semua asupan yang masuk ke dalam tubuh juga harus bagus pula,”kata Guru Besar Ilmu Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof.Dr. Ir. Ali Khomsan,Ms.

Dia mengatakan, suplemen yang merupakan suatu produk gizi yang digunakan untuk menambah sesuatu yang kurang dari makanan ini bisa saja dikonsumsi,tetapi jika itu benar-benar diperlukan. ”Suplemen itu mempunyai banyak manfaat, dan bisa dilihat dari jenis suplemennya sendiri serta peruntukannya,” ujar dosen ilmu gizi, Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.

Ali menuturkan, dalam keadaan tertentu pemberian suplemen bagi anak memang dianjurkan. Di antaranya, anak dalam kondisi sakit atau sedang dalam masa pemulihan. Dalam kondisi ini, suplemen dibutuhkan untuk membantu mencukupi pemenuhan zat gizinya. Terlebih lagi jika nafsu makannya belum baik.Pemberian suplemen juga disarankan apabila menu harian anak kurang lengkap, atau nafsu makan anak menurun.

Ditambahkan Ali, ketika anak menginjak usia 4-5 tahun,biasanya mereka mengalami masalah susah makan. Hal ini tentu dapat mengganggu pertumbuhan dirinya.Karenanya, mengonsumsi suplemen saat itu justru dianjurkan.

Selanjutnya, suplemen juga diperlukan untuk anak yang mengidap gangguan pencernaan, mengalami gangguan penyerapan zat gizi tertentu. Saat itu kebutuhan akan zat gizi sedang tinggi,maupun pada saat anak kehilangan zat gizi yang berlebihan. ”Pada masamasa tersebut, boleh saja memberikan suplemen bagi si kecil,” ucap Ali.

Sesuaikan dengan Kebutuhan Tubuh

DALAM mempertahankan daya tahan tubuh perlu dilakukan beberapa cara,salah satunya adalah mengonsumsi suplemen sesuai yang dibutuhkan dan dianjurkan.

Dokter umum sekaligus medical coordinator di Global Assistance and Healthcare, dr. Olivia Aviany Ayuningthias mengatakan, suplemen yang bagus bisa menggantikan nutrisi saat tubuh kekurangan zat yang diperlukan dan bukan untuk dikonsumsi sehari-hari.Tujuannya,untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Daya tahan tubuh manusia secara medis disebut sistem imun. Sistem imun itu didapatkan dari dua sumber.Pertama dibawa sejak seseorang lahir dan yang kedua didapat dari luar. Salah satunya dari imunisasi atau vaksinasi. Cara mempertahankan sistem imun pun bermacam-macam.Misalnya dari daya tahan tubuh yang hubungannya lebih kepada antibodi, jika dilihat dari struktur protein caranya dengan meningkatkan nutrisi yang seimbang dan lengkap. Atau jika dilihat dari gaya hidup seseorang,saat seseorang punya kegiatan sangat sibuk.

Jika tidak menambah suplemen ditakutkan daya tahantubuhmenurundanbisasakit. Apalagi jika tidak sempat istirahat. ”Istirahat yang optimal tidak bisa dilihat dan diukur dari lamanya tidur karena jika terlalu lama tidur juga tidak bagus.Artinya, tidur hanya setengah jam sampai terlelap dan dibarengi dengan olahraga. Hal tersebut bisa meningkatkan daya tahan tubuh,”tuturnya.

Selain itu, mempertahankan daya tahan tubuh bisa juga dilakukan dengan menjaga asupan dari bahan-bahan kimia lain yang ada di dalam bahan makanan. ”Sebaiknya, seminim mungkin kita mendapatkan paparan bahan kimia,” ucapnya. Dia juga mengingatkan, mengonsumsi suplemen juga baik untuk menjaga daya tahan tubuh.

Olivia menuturkan, konsumsi suplemen itu diperlukan jika seseorang dalam kondisi tidak fit, atau ketika daya tahan tubuh sedang menurun. ”Mengonsumsi suplemen pada setiap orang seharusnya berdasarkan apa yang disarankan dokter. Dan diberikan pada saat dibutuhkan saja,”pesannya.

Guru Besar Ilmu Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, Ms mengatakan, yang perlu diperhatikan pada saat pemberian suplemen yakni konsumsi sesuai aturan, tanggal kadaluwarsa, maupun registrasi.

Selainitu,pilihsuplemenyangtidak mengandung zat pengawet, pewarna, maupun zat tambahan lain. Selain itu, pastikan kandungan produk tersebut benar-benar sesuai keterangan pada kemasannya. Sebab, ada produk yang mengaku tidak mengandung zat pengawet,tapi dalam komposisinya ternyata tercantum nama asam tertentu yang termasuk kategori zat pengawet.

Pemberian suplemen memang disarankan.Namun, sebaiknya untuk memenuhi zat gizi sebaiknya banyak mengonsumsi sayur dan buah.’’Ketika mengonsumsi suplemen, selanjutnya lakukan evaluasi efek suplemen secara periodik,” papar Ali.(inggrid namirazswara)  

 
Sumber :  http://www.seputar-indonesia.com
Photo :  http://www2.kompas.com/photos/KELUARGA/lahapobat.jpg