DRI IPB

Flu Babi Menular Lewat Manusia

Warta IPTEK

Flu Babi Menular Lewat Manusia

 DIPERIKSA, Kru AeroMexico yang akan mengangkut warga Meksiko diperiksa ketat di Bandara Internasional Pudong, Shanghai, kemarin.
Image

SEOUL (SI) – Kasus penularan virus flu babi (H1N1) dari manusia ke manusia untuk pertama kali di Asia ditemukan di Korea Selatan.Seorang biarawati terjangkit flu babi dari rekannya sesama biarawati. Saat ini Korsel memiliki dua kasus flu babi yang telah dikonfirmasi dan satu kasus masih berupa dugaan. Pemeriksaan menunjukkan bahwa biarawati berusia 44 tahun itu tidak melakukan perjalanan ke Meksiko.

“Dia terinfeksi virus H1N1 setelah bertemu seorang biarawati berusia 51 tahun yang terinfeksi flu babi di sebuah bandara,” ungkap pejabat Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDCP),kemarin. Awalnya, biarawati 44 tahun itu pada Jumat (1/5) diklasifikasikan masih dalam dugaan terkena flu babi.

“Dia kini masih berada di rumah sakit,”ujar pegawai KCDCP. Korsel pada akhir pekan silam menjadi tempat kedua di Asia yang mengonfirmasi adanya kasus flu babi, setelah Hong Kong. Seorang perempuan berusia 62 tahun di Korsel saat ini diklasifikasikan terjangkit flu babi. Perempuan itu baru saja kembali dari Meksiko, pusat wabah H1N1,26 April.

“Penderita flu babi melalui penularan antarmanusia itu telah dimasukkan dalam tempat karantina. Petugas kami masih menetapkan status siaga satu,” tutur Jun Byung-Yool, pejabat KCDCP. Petugas kesehatan Korsel telah melakukan pemeriksaan terhadap lebih dari 30 orang, termasuk seorang perempuan berusia 20-an tahun yang baru saja pulang dari Kanada pada 30 April.Jika uji coba laboratorium positif, pasien akan langsung diisolasi.

Pelancong ke Meksiko dan Amerika Serikat (AS) akan diberi pengetahuan tentang cara melindungi diri dari flu babi. Sementara itu, sebuah jet dari Meksiko tiba di China kemarin untuk membawa pulang puluhan warga Meksiko yang dikarantina sebagai langkah pencegahan wabah flu babi.Pesawat jet itu akan berhenti di empat kota di China, yakni Shanghai,Beijing,Guangzhou di selatan, dan Hong Kong.

Pada akhir pekan silam, China menghentikan seluruh penerbangan dari dan menuju Meksiko. Pesawat AeroMexico kemarin mendarat pertama kali di Shanghai, untuk membawa 43 warga Meksiko yang dikarantina di sana.“Di sebuah hotel di Shanghai,polisi bersenjata mengawasi petugas medis bertopeng dengan pakaian pelindung yang sedang memindahkan warga Meksiko ke dalam 30 ambulans yang membawa mereka ke bandara,” papar situs pemerintah, Eastday.com.

AeroMexico akan membawa 12 warga Meksiko di Hong Kong. Sementara menurut sumber diplomatik Meksiko di Beijing, ada 152 orang yang akan dipulangkan ke Meksiko. Di Meksiko,kemarin kehidupan warga mulai kembali normal setelah pemerintah menyatakan bahwa epidemi flu babi telah dapat dikendalikan melalu langkah-langkah isolasi.

Presiden Meksiko Felipe Calderon menyatakan, langkahlangkah pemerintah telah menyelamatkan ribuan orang.“Terima kasih atas berbagai tindakan bertanggung jawab ini karena ribuan nyawa telah diselamatkan, tidak hanya di Meksiko, tapi juga di dunia. Meksiko telah memimpin pertarungan global melawan virus itu,”ujarnya.

Dari 2.000 warga Meksiko yang menjalani pemeriksaan di laboratorium, beberapa pekan silam, 776 orang dinyatakan terinfeksi flu babi.Jumlah total warga yang tewas akibat flu babi mencapai 26 orang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kemarin mulai mengirimkan 2,4 juta obat antiflu ke 72 negara yang paling membutuhkannya.

WHO menolak menyebutkan nama negara-negara tersebut.Mereka hanya menjelaskan,negara itu termasuk Meksiko. “Cadangan obat antiflu itu telah dikirimkan hari ini dari Jenewa dan Basel di Switzerland,Maryland di AS, dan Dubai di Uni Emirat Arab,”kata juru bicara WHO Fadela Chaib.

Sementara itu, pemerintah Indonesia menyiapkan 100 rumah sakit rujukan flu burung untuk merawat pasien yang terindikasi kena virus flu babi di Tanah Air.“Ini merupakan salah satu langkah antisipasi pemerintah, kalau virus itu sudah masuk (pandemi) di Indonesia,” kata Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (PPBB) Ditjen P2PP Depkes Dr Rita Kusriastuti di Jakarta kemarin. (AFP/Rtr/syarifudin/ant)

 
Sumber :  http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/236096/38/