DRI IPB

Bila orang ‘kaya’ mengantre

Warta IPTEK

Bila orang ‘kaya’ mengantre

Mungkin inilah sensasi belanja terbesar yang baru pertama kali terjadi di dunia. Ratusan orang, di sebuah negara berkembang dengan tingkat kemiskinan 17%, mengantre dan bahkan sempat saling baku jambak hanya untuk membeli beras murah. Eh, salah, membeli berlian!

Namun, memang tak banyak bedanya antrean berlian itu dengan antrean beras murah. Termasuk antrean maut di Pasuruan beberapa waktu lalu, atau juga antrean bantuan langsung tunai yang ramai di banyak kota menjelang pemilu legislatif.

Kalaupun ada bedanya, nada dasar jenis-jenis antrean itu tetap sama: Semua yang mengantre ingin berebut, dan tak semua di antara mereka terpilih menjadi orang yang beruntung. Hanya sebagian yang berhasil mendapatkan apa yang diinginkan.

Energi yang meruap dari ingar perebutan itu, niscaya, masih bisa Anda saksikan akhir pekan ini di gerai Felice Jewellery, Senayan City-salah satu mal paling modern di Ibu Kota kini. Beruntunglah. Ajang rabat berlian itu diperpanjang dari yang seharusnya bubar kemarin.

Felice Jewellery memang membanting harga seluruh produk berliannya hingga 90%. Akan tetapi, itu cuma berlaku khusus bagi pemegang kartu kredit HSBC. Gerai yang terletak di lantai 1 Atrium Utama Senayan City itu menawarkan berlian berikat emas berbentuk cincin, kalung, anting, dan liontin dengan aneka desain dan ukuran.

Diskon heboh berlian berikat emas 18 karat karya desainer Italia dan Hong Kong itu berlangsung 3 hari dari 21 April hingga 23 April 2009. Harga dipatok mulai Rp100.000 hingga yang termahal Rp19,5 juta. Namun, setiap orang hanya boleh membeli satu produk.

Akhirnya, mulai 21 April, warga kelas menengah, tidak cuma perempuan muda atau dewasa, tapi juga kaum pria, datang mengantre dan berdesak-desakan. Mereka rela berdiri berjam-jam hanya untuk masuk paling awal ke dalam toko.

Antrean panjang warga sudah terbentuk sejak pukul 08.00. Meski mereka sendiri tahu Senayan City baru buka pukul 09.00 WIB. Begitu toko dibuka, antrean rapi para pemburu berlian itu pun bubar dengan saling dorong sikut dan jambak-jambakan.

Tanpa ba bi bu mereka langsung menyerbu perhiasan. Hanya dalam hitungan menit, produk langsung ludes. Situasi itu terulang kembali sampai hari ketiga. Akhirnya, diskon berlian murah itu pun diperpanjang 3 hari, hingga akhir pekan ini Minggu 26 April 2009.

Tidak merugi

Ulfa, 27, ibu muda dari Bintaro mengatakan dia membeli anting berlian berikat emas 18 karat seharga Rp1,5 juta. “Diskonnya gede, nggak rugi saya datang,” katanya sambil mengusap peluh di dahinya. Dia rupanya tak lagi merasakan dinginnya ruang mal.

Kalau Ulfa membeli anting untuk dipakai sendiri, lain lagi Sutrisno, 28, karyawan kantor swasta di bilangan Jl. Fatmawati Jakarta membeli kalung untuk sang pacar yang baru saja mendapatkan restu menikah.

Tak jauh dari lokasi antrean berlian heboh itu, masih dalam mal yang sama, ada juga antrean yang menyedot perhatian, yakni Pesta Diskon Sepatu Crocs. Ada 80.000 pasang sepatu Crocs yang ditawarkan dengan harga yang juga dibanting.

Pesta diskon sepatu karet sel tertutup ini berlangsung sejak 20 April dan berakhir kemarin, 24 April. Produk alas kaki asal Amerika Serikat seharga Rp300.000-Rp750.000 itu diobral dengan tiga jenis potongan harga 30%-70%.

Antrean panjang terjadi sepanjang hari selama pesta diskon berlangsung. Antrean mencapai puluhan meter. Para pembeli pun harus rela antrea berjam-jam untuk mendapatkan produk itu. Antrean sudah dimulai sejak pukul 08.00, padahal toko buka pukul 11.00.

Bahkan, saking ramainya, manajemen toko terpaksa melakukan sistem buka-tutup. Setiap 20 orang bergantian memasuki arena tempat penjualan. Aksi dorong juga terjadi. Untung, tak ada korban jatuh.

Semua ukuran dan model favorit ludes hanya dalam tempo menit. Setiap jam, 300 pasang sepatu terjual. Tak tampak lagi ada isu seperti yang sempat merebak tahun lalu bahwa sepatu tersebut membahayakan penggunanya saat melintasi eskalator.

Justru, sama halnya dengan Ulfa atau Sutrisno yang sukses membeli berlian, yang tampak dari wajah-wajah berpeluh karena capai mengantre itu adalah pancaran binar bahagia. Betapa anehnya. (bsi) (nurudin.abdullah@bisnis.co.id)

Sumber : 

http://web.bisnis.com/artikel/2id2159.html