PROSPEK PENGEMBANGAN KEBUN BURU RUSA PERUM PERHUTANI BKPH JONGGOL JAWA BARAT BERDASARKAN TINJAUAN EKOLOGI
PROSPEK PENGEMBANGAN KEBUN BURU RUSA PERUM PERHUTANI BKPH JONGGOL JAWA BARAT BERDASARKAN TINJAUAN EKOLOGI
PROSPEK PENGEMBANGAN KEBUN BURU RUSA PERUM PERHUTANI BKPH JONGGOL JAWA BARAT BERDASARKAN TINJAUAN EKOLOGI
(PROSPECTS OF HUNTING GARDEN OF DEER, PERUM PERHUTANI BPKH JONGGOL BASED ECOLOGICAL REVIEW) Yanto Santosa1), Firmansyah2) One form of sustainable wildlife utilization with ecological and economic values is game hunting. Due to game hunting’s promising prospects, Perum Perhutani planned to develop their deer captive breeding area (PRJ) into a hunting garden. The objective of this research was to study the prospects of deer captive breeding area of Perum Perhutani BKPH Jonggol, West Java into a hunting garden based on ecological considerations. The research was conducted in 2006. Based on direct observation, interviews with the locals and local officers, and observation of land cover change due to increase in population, it was concluded that Block 9 was the most ideal site for hunting garden due to its varied slopes which was preferred by deers, ideal land coverages such as grassland, shrubs and plantation forest, lack of enclave, abundant grazing area and accessible by the hunters. Based on land topography and land coverage, the most suitable hunting method for Block 9 was stalking. According to the Directorate General of PHPA (1988), the only weapon allowed for game hunting is firearm. Based on calculations and literature reviews, the maximum number of hunters allowed in Block 9 is 108 hunters per year with a hunting season of two months, during July and October. Assuming 100% hunting success with maximum number of hunters allowed, the hunting quota would be 108 deer per year. Further studies are required to determine the number of initial population to be introduced to the hunting area and time to start hunting activities, as well as prospects of PRJ development as hunting garden based on socio-economic considerations. ABSTRAK Salah satu bentuk pemanfaatan lestari satwaliar yang memiliki nilai ekologi dan ekonomi untuk mendatangkan devisa negara adalah kegiatan perburuan. Sehubungan dengan prospek kebun buru yang baik, Perum Perhutani berencana untuk mengembangkan usaha Penangkaran Rusa di Jonggol (PRJ) di bawah pengawasan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cariu, Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Jonggol menjadi kebun buru. Tujuan penelitian ini adalah menilai prospek kawasan penangkaran rusa milik Perum Perhutani BKPH Jonggol Jawa Barat menjadi kebun buru berdasarkan pertimbangan aspek ekologi. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2006. Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan, wawancara dengan petugas dan masyarakat sekitar, serta perubahan penutupan lahan akibat pertambahan penduduk, maka disimpulkan bahwa petak 9 adalah lokasi yang paling ideal saat ini untuk dijadikan lokasi perburuan karena memiliki tipe penutupan lahan, topografi, sumber air, dan aksesibilitas yang dapat memenuhi kebutuhan satwa buru dan pemburu, serta kondisi vegetasi yang cukup baik yang dapat memenuhi kebutuhan satwa buru terutama untuk sumber pakan satwa buru yang cukup melimpah, cover atau tempat berlindung satwa buru, dan tidak ada enclave. Menurut Direktorat Jenderal PHPA (1988), senjata yang diperbolehkan untuk membunuh satwa buru hanyalah senjata api. Berdasarkan perhitungan dan kajian literatur, jumlah pemburu maksimum di kawasan petak 9 adalah 108 pemburu setiap tahunnya dengan musim buru hanya 2 bulan, bulan Juli dan Oktober. Jika diasumsikan keberhasilan buru adalah 100%, maka jumlah individu rusa jawa sebagai target individu buru adalah 108 individu setiap tahun. Saran yang diperlukan adalah penelitian lebih lanjut tentang berapa jumlah populasi awal yang harus diintroduksi ke areal perburuan serta waktu yang tepat dimulainya dilakukan kegiatan perburuan untuk memenuhi target buru serta prospek pengembangan kebun buru di lokasi Penangkaran Rusa Jonggol berdasarkan tinjauan sosial ekonominya. Kata kunci: Kebun buru, pemanfaatan lestari, prospek, rusa jawa. |
Download : Abstrak |